Dear Zahratunnida,
Entah apa yang harus aku
simbolkan untuk ikatan ukhuwah kita, Saudara? Teman? Sahabat? Keluarga? Sepertinya
ukhuwah kita tidak sesederhana itu.
5 Tahun yang lalu aku menyadari
suatu hal bahwa lingkungan ini benar-benar mengantarku pada rasa ingin terus menerus menjadi lebih baik.
Aku ingat betul, aku yang dulu sangat liar entah di perkataan, tindakan, atau hal-hal yang
tidak mencermintakan seorang wanita shalihah, aku yang menganggap hijab syar’i
itu gak keren, aku yang dulu sering
kali pacaran, aku malu, terlebih aku malu kepada diriku sendiri dan
kepada Allah, dan aku sadar sampai detik inipun aku belum baik, tapi aku selalu
berusaha berproses menjadi lebih baik, dan kalian tidak segan untuk terus
menerus mengingatkanku pada kebaikan, aku tahu kalian sangat mengamalkan Surat
Al-Ashr, dan aku ingin dunia tahu bahwa aku bangga mempunyai ikatan ukhuwah
dengan kalian. Jika ada yang bisa menggambarkan rasa syukur ini lebih dari kata
Alhamdulillahku kepada Allah, rasanya
ingin terus menerus aku ucapkan.
Sebenarnya, aku bukan tipikal
melankolis, tapi entahlah ini memang sedikit rumit untuk di jelaskan. Ini
terdengar cheesy, tapi di bumi Allah
bagian Jogja ini ada seseorang yang merindukan kalian karena Allah, rasanya
rindu melingkar saling bertukar pikiran. Ketika aku menyadari bahwa hanya aku
yang tertendang dari Jawa Barat, rasanya ruang bertemu kalian semakin sempit,
tapi jarak bukan halangan untuk terus menerus menguatkan ikatan silaturahmi.
Temen-temen, belakangan ini aku
beberapa kali terpikirkan permasalahan ummat, entah itu hoax yang tiada habis,
moral anak bangsa yang bobrok, sosial media di penuhi gosip dan berita tanpa
kebermanfaatan, berbagai tameng politik, kesenjangan yang tidak menemukan titik
penyelesaian, apa kalian merasakan hal yang sama? Aku yakin kalian merasakan keresahan
yang sama. Aku yakin kalian merasakan kekhawatiran yang sama pada bangsa ini.
Temen-temen aku ingin kita
semangat, aku ingin kita bisa beraliansi membuat platform kebaikan. Aku ingin
datangnya kita di dunia ini memberikan banyak manfaat untuk semua orang,
datangnya kita di dunia ini untuk berkontribusi banyak bagi negeri, juga sebagai
anugerah sehingga banyak orang bersyukur karena Allah takdirkan kita hidup di
dunia ini. Aku ingin kita bisa memberdayakan diri sendiri dengan aliansi ini,
karena aku yakin potensi luar biasa kalian bisa sedikit demi sedikit
menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan segala latar
belakang yang kalian miliki, aku yakin jika kita beraliansi kita akan
memberikan sumbangsih besar bagi bangsa ini.
Aku sadar betul segala kesibukan kita
di dunia kampus maupun dunia kerja, akupun begitu. Rasanya kemarin-kemarin aku
marah dengan diriku yang dimana waktuku habis dengan praktikum, laporan
praktikum, responsi, review materi, ujian dadakan, presentasi, tugas, tugas
akhir, kerja sampe malem yang mengakibatkan tidur beberapa jam dan aku
mempertanyakan kepada diri sendiri tentang sebenarnya hakikat dan tujuan hidup kita
itu apa? Tapi aku harap ini tidak kemudian menghambat kita untuk berbuat
kebaikan, dan beraliansi untuk memberi kebermanfaatan. Aku teringat kata-kata
dari akun aliansi kebaikan Mas Alfath @kolaborasikebaikan “Dunia bising dengan gemuruh abai, masihkah kita DIAM?” Ketika
banyak orang yang abai/tidak peduli terhadap berbagai permasalahan yang ada,
aku harap kita tidak menjadi bagian dari mereka. “Hidup adalah pertempuran baik melawan buruk. Kau memihak
yang mana?” begitu kata @kolaborasikebaikan . Aku yakin, kita akan
memihak pada yang baik, tapi timbulah pertanyaan, sejauh mana kita mencegah
segala keburukan yang ada dan sejauh mana kita menebarkan kebaikan?
Dari pertanyaan itu, sampailah
kepada titik dimana aku ingin kita sama-sama bisa beraliansi untuk berproses
dalam menyampaikan kebaikan, mencegah keburukan, dan yang terpenting menebar
kebermanfaatan. Dan aku ingin Zahratunnida terlibat di dalamnya. Sampai pada
akhirnya dengan berdirinya Z A H R A T U N N I DA
PROJECTS menjadi ruang kebaikan bagi kita. Saat ini, mungkin
kita tidak bisa memaksa mereka untuk agar tidak bergosip, menyebar hoax, dan
keburukan yang lain, tapi kita bisa memulainya dengan kita mengisi atau
memenuhi sosial media dengan pesan-pesan kebaikan dan kebermanfaatan, serta memberikan banyak penyadaran bagi
banyak orang.
“Kita hidup diantara MILYARAN manusia, lantas
mengapa kita berjuang SENDIRIAN?” (@kolaborasikebaikan)
“Kedzaliman akan terus ada,
bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Namun, karena diamnya orang-orang
baik.”
Aku harap kita bisa sama-sama berproses, merintis dari 0, aku
harap semangat dakwah yang berkobar sejak dulu tidak pernah padam.
Terakhir, aku ingin mengingatkan arti dari doa robitoh ini, boleh banget liat di youtube.
Sesungguhnya Engkau tahu
Bahwa hati ini tlah berpadu
Berhimpun dalam naungan cintaMu
Bertemu dalam ketaatan
Bersatu dalam perjuangan
Menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
Tegakkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Terangilah dengan cahyaMu
Yang tiada pernah padam
Ya Robbi bimbinglah kami…
Rapatkanlah dada kami
Dengan karunia iman
Dan indahnya tawakkal padaMu
Hidupkan dengan ma’rifatMu
Matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela
Rapatkanlah dada kami
Dengan karunia iman
Dan indahnya tawakkal padaMu
Hidupkan dengan ma’rifatMu
Matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela
Kuatkanlah ikatannya
Tegakkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Terangilah dengan cahyaMu
Yang tiada pernah padam
Yogyakarta, 5 April 2018
Dari yang mencintaimu karena Allah
Ria Risdianti
No comments:
Post a Comment