Wednesday, April 4, 2018

5 Tahun Bersama Zahratunnida


Dear Zahratunnida,
Entah apa yang harus aku simbolkan untuk ikatan ukhuwah kita, Saudara? Teman? Sahabat? Keluarga? Sepertinya ukhuwah kita tidak sesederhana itu.
5 Tahun yang lalu aku menyadari suatu hal bahwa lingkungan ini benar-benar mengantarku pada rasa ingin terus menerus menjadi lebih baik. Aku ingat betul, aku yang dulu sangat liar entah di perkataan, tindakan, atau hal-hal yang tidak mencermintakan seorang wanita shalihah, aku yang menganggap hijab syar’i itu gak keren, aku yang dulu sering kali pacaran, aku malu, terlebih aku malu kepada diriku sendiri dan kepada Allah, dan aku sadar sampai detik inipun aku belum baik, tapi aku selalu berusaha berproses menjadi lebih baik, dan kalian tidak segan untuk terus menerus mengingatkanku pada kebaikan, aku tahu kalian sangat mengamalkan Surat Al-Ashr, dan aku ingin dunia tahu bahwa aku bangga mempunyai ikatan ukhuwah dengan kalian. Jika ada yang bisa menggambarkan rasa syukur ini lebih dari kata Alhamdulillahku kepada Allah, rasanya ingin terus menerus aku ucapkan.
Sebenarnya, aku bukan tipikal melankolis, tapi entahlah ini memang sedikit rumit untuk di jelaskan. Ini terdengar cheesy, tapi di bumi Allah bagian Jogja ini ada seseorang yang merindukan kalian karena Allah, rasanya rindu melingkar saling bertukar pikiran. Ketika aku menyadari bahwa hanya aku yang tertendang dari Jawa Barat, rasanya ruang bertemu kalian semakin sempit, tapi jarak bukan halangan untuk terus menerus menguatkan ikatan silaturahmi.
Temen-temen, belakangan ini aku beberapa kali terpikirkan permasalahan ummat, entah itu hoax yang tiada habis, moral anak bangsa yang bobrok, sosial media di penuhi gosip dan berita tanpa kebermanfaatan, berbagai tameng politik, kesenjangan yang tidak menemukan titik penyelesaian, apa kalian merasakan hal yang sama? Aku yakin kalian merasakan keresahan yang sama. Aku yakin kalian merasakan kekhawatiran yang sama pada bangsa ini.
Temen-temen aku ingin kita semangat, aku ingin kita bisa beraliansi membuat platform kebaikan. Aku ingin datangnya kita di dunia ini memberikan banyak manfaat untuk semua orang, datangnya kita di dunia ini untuk berkontribusi banyak bagi negeri, juga sebagai anugerah sehingga banyak orang bersyukur karena Allah takdirkan kita hidup di dunia ini. Aku ingin kita bisa memberdayakan diri sendiri dengan aliansi ini, karena aku yakin potensi luar biasa kalian bisa sedikit demi sedikit menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan segala latar belakang yang kalian miliki, aku yakin jika kita beraliansi kita akan memberikan sumbangsih besar bagi bangsa ini.
Aku sadar betul segala kesibukan kita di dunia kampus maupun dunia kerja, akupun begitu. Rasanya kemarin-kemarin aku marah dengan diriku yang dimana waktuku habis dengan praktikum, laporan praktikum, responsi, review materi, ujian dadakan, presentasi, tugas, tugas akhir, kerja sampe malem yang mengakibatkan tidur beberapa jam dan aku mempertanyakan kepada diri sendiri tentang sebenarnya hakikat dan tujuan hidup kita itu apa? Tapi aku harap ini tidak kemudian menghambat kita untuk berbuat kebaikan, dan beraliansi untuk memberi kebermanfaatan. Aku teringat kata-kata dari akun aliansi kebaikan Mas Alfath @kolaborasikebaikan “Dunia bising dengan gemuruh abai, masihkah kita DIAM?” Ketika banyak orang yang abai/tidak peduli terhadap berbagai permasalahan yang ada, aku harap kita tidak menjadi bagian dari mereka. “Hidup adalah pertempuran baik melawan buruk. Kau memihak yang mana?” begitu kata @kolaborasikebaikan . Aku yakin, kita akan memihak pada yang baik, tapi timbulah pertanyaan, sejauh mana kita mencegah segala keburukan yang ada dan sejauh mana kita menebarkan kebaikan?
Dari pertanyaan itu, sampailah kepada titik dimana aku ingin kita sama-sama bisa beraliansi untuk berproses dalam menyampaikan kebaikan, mencegah keburukan, dan yang terpenting menebar kebermanfaatan. Dan aku ingin Zahratunnida terlibat di dalamnya. Sampai pada akhirnya dengan berdirinya Z A H R A T U N N I DA  PROJECTS menjadi ruang kebaikan bagi kita. Saat ini, mungkin kita tidak bisa memaksa mereka untuk agar tidak bergosip, menyebar hoax, dan keburukan yang lain, tapi kita bisa memulainya dengan kita mengisi atau memenuhi sosial media dengan pesan-pesan kebaikan dan kebermanfaatan,  serta memberikan banyak penyadaran bagi banyak orang.
 “Kita hidup diantara MILYARAN manusia, lantas mengapa kita berjuang SENDIRIAN?” (@kolaborasikebaikan)
“Kedzaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Namun, karena diamnya orang-orang baik.”
Aku harap kita bisa sama-sama berproses, merintis dari 0, aku harap semangat dakwah yang berkobar sejak dulu tidak pernah padam.


Terakhir, aku ingin mengingatkan arti dari doa robitoh ini, boleh banget liat di youtube.

Sesungguhnya Engkau tahu
Bahwa hati ini tlah berpadu
Berhimpun dalam naungan cintaMu

Bertemu dalam ketaatan
Bersatu dalam perjuangan
Menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
Tegakkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya

Terangilah dengan cahyaMu
Yang tiada pernah padam
Ya Robbi bimbinglah kami…

Rapatkanlah dada kami
Dengan karunia iman
Dan indahnya tawakkal padaMu

Hidupkan dengan ma’rifatMu
Matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Rapatkanlah dada kami
Dengan karunia iman
Dan indahnya tawakkal padaMu

Hidupkan dengan ma’rifatMu
Matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Kuatkanlah ikatannya
Tegakkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya

Terangilah dengan cahyaMu
Yang tiada pernah padam


Yogyakarta, 5 April 2018
Dari yang mencintaimu karena Allah
Ria Risdianti




No comments:

Post a Comment