Saturday, August 19, 2017

Break Up The Boundaries (Review Seminar Entrepreneurship)

Assalamualaykum warahmatullahi wabarokatuh..
Di sabtu yang penuh berkah ini, aku mempunyai kesempatan datang ke acara yang out of my expectation, acara yang di adakan oleh biro kewirausaan BEM FKG UGM, yaitu acara seminar entrepreneurship. Awalnya aku pikir seminarnya membosankan, bikin ngantuk, dan hal-hal negatif lainnya, tetapi semuanya salah, seminarnya inspiring banget dan pembicaranya masyaa Allah diluar ekspektasi, keren banget. Ada dua pembicara disana yaitu mas Gisneo Pratala dengan segudang prestasinya dalam bidang teknologi, yang aku tangkap dari  sharing-nya mas Neo adalah tentang prestasinya yang luar biasa di bidang teknologi, beliau S1 hukum sekaligus S1 teknik mesin, bingung kan? Me too. Dari beberapa cv yang moderator sampaikan, banyak sekali terobosan-terobosan dibidang teknologi yang beliau buat seperti drops dan lain-lain, semua terobosan tersebut bukan dibuat tanpa ada maksud tapi dibuat karena untuk menyelesaikan masalah yang ada sebelumnya. Banyak sekali ilmu yang didapat dari beliau, seperti dari beberapa sumber yang pernah aku baca bahwa the key is self control, beliau juga bercerita saat masih anak-anak beliau pernah ditanya gurunya tentang cita-cita dan beliau menjawab ingin menjadi penguasa kegelapan, kemudian beranjak ke SD beliau ingin menjadi penguasa dunia, lalu saat beliau sudah dewasa beliau sadar bahwa hal yang terpenting sebelum menguasai semuanya adalah menguasai diri sendiri terlebih dahulu dan itu aku sering menyebutnya self control. Beliau berkata bahwa teknologi itu penting, bukan berarti beralat teknologi tapi juga berpola pikir teknologi. Beliau pun menambahkan bahwa atas semua prestasi-prestasi beliau yang membanggakan langkah pertamanya adalah banyak mempunyai mimpi, dan bermimpi setinggi-tingginya karena dari buku yang pernah aku baca di Rahasia TOP Menulis bahwa sebenarnya otak kanan kita lebih sering merespon di awal dan itu sudah hukum alam, seperti yang kita tahu bahwa otak kanan menyukai spontanitas, penuh kebebasan, tanpa aturan, berimajinasi sebebas mungkin dan jika kita lihat Thomas Alva Edison yang dulunya mempunyai imajinasi yang tinggi yaitu akan menciptakan sesuatu yang bisa menerangi yang mungkin saat itu banyak sekali orang di zaman itu yang menganggapnya gila karena terlalu berekspektasi tinggi dan pada akhirnya dia bisa mematahkan semua tuduhan orang pada zaman itu sehingga sampai saat ini kita bisa menikmati manfaatnya. Lalu apa maksudnya? Maksudnya adalah jangan pernah takut bermimpi,semustahil apapun. Kenapa kita tidak bermimpi setinggi mungkin kalau kita punya Tuhan Yang Maha Tinggi? Kenapa kita tidak meminta sesuatu yang besar kalau kita punya Tuhan Yang Maha Besar? Dan jangan pernah takut untuk melangkah memulai perjalanan. Lalu pemateri yang kedua adalah drg. Eka Poedja beliau sama kerennya seperti mas Neo, beliau menyampaikan bahwa jiwa pengusaha itu harus ada : efisien, efektif, dan produktif. Beliau mengibaratkan bahwa kuliah di FKG itu 4 tahun ditambah koas 2 tahun totalnya 6 tahun, lalu apa yang kita dapat? Hanya dalam bidang kedokteran gigi saja? Dan itu wasting time banget. Kenapa tidak kita coba melakukan banyak hal yang bermanfaat selagi muda, seperti berwirausaha. Lalu banyak diantara kita yang mengeluhkan mengenai pembagian waktu, “takut mengganggu kuliah” padahal jika kita estimasikan misal kuliah 8 jam, tidur 6 jam, bersantai 5 jam (termasuk nongki, rumpi, chatting, dan lain-lain), tugas 3 jam, organisasi 2 jam, kenapa kita sering mengeluhkan takut mengganggu kuliah padahal ada banyak waktu yang bisa kita cut untuk berwirausaha seperti mengurangi waktu tidur, mengurangi waktu santai, berkiblat pada Sang Teladan kita yaitu Rasulullah yang tidur maksimal 4 jam selebihnya beliau solat malam dan melakukan kegiatan yang positif itu sebabnya Rosulullah sehabis isya kemudian tidur dan menghidupkan sepertiga malam yang terakhir. Lalu dalam menghadapi kegagalan, bukankah Allah telah menjanjikan sebuah keberhasilan di waktu yang sama ketika kita gagal? Apakah buktinya? Buktinya ada di surat al-insyirah ayat 5 “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Allah tidak menjanjikan setelah kesulitan ada kemudahan tapi Allah menjanjikan bersama kesulitan ada kemudahan. Jadi yakinlah bahwa saat kita gagal diwaktu yang sama juga pasti ada kesuksesan. Lalu apakah semua akan mendapat kesuksesan? tentu tidak, hanya orang-orang yang bangkit dari kegagalan yang bisa mendapatkannya karena jika kita hopeless maka akan diam di tempat dan keberhasilan tidak akan datang. Lalu hal yang selanjutnya adalah hilangkan kata tapi dan diganti dengan walaupun misalnya Saya ingin menjadi pengusaha sekarang tapi takut melangkah menjadi Saya ingin menjadi pengusaha sukses sekarang walaupun takut melangkah. Setelah itu beliau menambahkan bahwa yang harus dimiliki adalah finansial, aset, SDM, pengendali jika memang kita tidak mempunyai finansial, aset, dan SDM maka manfaatkan orang lain, libatkan orang lain dalam melangkah dan jadilah pengendali, maka dari itu jaringan dan silaturahmi itu salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Oiya, satu hal yang keren dari drg. Eka Poedja bahwa beliau berzakat maal tahun ini 108 juta, sedangkan zakat maal itu diambil dari 2,5% harta yang dimiliki, jadi kurang lebih penghasilan pertahun adalah 5 Miliar.
Selamat melakukan action.
Lakukan untuk hidup dan menghidupkan (Mas Fatur Ketua BEM M FKG, 2017)

(http://edynamiclearning.com/courses/entrepreneurship-starting-your-business/)



2 comments:

  1. Wow :o , intensitas menulisnya dipersering dong , bermanfaat banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaampun, makasih apresiasinya dan makasih udah bacaaa 😊

      Delete