Tadi baru
saja PPSMB universitas hari kelima, dan hari ini adalah materi tentang
pengembangan diri, entah itu tentang menulis berbagai goals, merumuskan alasan kegagalan-kegagalan dimasa lalu bukan
untuk ditiru tetapi agar untuk kedepannya lebih berhati-hati, me-manage diri terutama hati agar tetap
pada koridor yang sewajarnya dan masih banyak yang lainnya. Trainer-nya bernama Wida kepanjangannya
aku lupa beliau adalah salah satu lulusan UGM di fakultas psikologi dan menurut
informasi beliau sedang menempuh S2. Dengan pengalaman beliau yang luar biasa
mengenai berbagai mimpi lalu dilatarbelakangi dengan ilmu psikologi yang memang
sangat cocok dalam hal penyampaian, tanggapan saat bercerita, dan tadi itu
semacam konsultasi gratis. Menarik sekali pembahasannya, cara beliau meraih
mimpi-mimpinya. Yang aku ingat beliau suka menulis mimpinya di dinding kamar,
bahkan untuk target menikah pun beliau tulis, dan dari cerita pengalaman
beliau, tidak sedikit mimpi yang beliau tempel didinding itu tercapai. Beliau bilang
“Kalau kita berparadigma yang misalnya positif maka entah dengan cara apapun
alam itu akan menjawab.” Lalu beliau juga menceritakan film “The Secret” dimana
film tersebut menceritakan tentang psikologi, jika penasaran silahkan ditonton.
Dan hal yang paling aku ingat adalah saat beliau bertanya “Apakah disini ada
yang ingin mengulang ditahun depan?” dan dari belasan siswa dikelasku, hanya
aku yang cunghand, dan sudah kuduga, aku pasti ditanya-tanya. Beliau sangat
menarik sekali dalam penyampaian, mungkin karena ditambah dukungan disiplin
ilmu yang beliau emban, tetapi sedikit menyayat hati. Entah hati ini yang
sensitif jika bicara kegagalan atau memang maksudnya menyadarkan, tapi yang
jelas adalah banyak ilmu yang aku dapatkan hari ini, meskipun ada beberapa yang
tidak bisa diterima, seperti berbicara takdir seakan-akan aku sudah di gariskan
di jurusan ini, tapi sesungguhnya aku tidak ingin dulu membicarakan takdir
karena aku yakin ada kesalahan fatal yang aku lalukan ditahun ini mungkin tidak
disadari yang membuat aku gagal untuk mewujudkan impianku masuk di kedokteran
Unpad. Back to Mba Wida, beliau
bilang menceritakan mimpi kepada banyak orang itu perlu, meskipun bukan
kewajiban, karena dengan bercerita orang-orang tahu mimpi kita dan bisa jadi
salah satu orang yang tahu mimpi kita bisa menjadi jalan lebih cepat
tercapainya mimpi, selain itu merumuskan mimpi yang lebih spesifik adalah hal
yang penting contoh “Saya ingin ipk tinggi.” Itu belum spesifik, yang spesifik
adalah “Saya akan mendapat ipk 3,75”, selain mimpi yang spesifik juga dibarengi
strategi yang mantap dan action yang
sigap, karena percuma jika kita menuliskan banyak mimpi di dinding tanpa kita
lakukan action maka selamanya mimpi
itu hanya menjadi angan-angan yang tidak bisa dicapai. Bahkan menyinggung buku
yang pernah saya baca karya Dewi Nur Aisyah berjudul Awe-Inspiring Me itu worth it banget wajib baca asli, by the way aku gak digaji untuk
mempromosikannya ya tapi its okay itu
recommended untuk kalian yang pernah
gagal, ingin bangkit, ingin tahu strategi, dan lain-lain. Tapi aku selalu inget
apa yang dijawab oleh Mba Wida setiap kali beberapa temanku tanya, beliau
sering bilang “Semuanya bisa dijawab oleh diri kamu sendiri karena sebenarnya
yang paling mengenal diri kamu adalah kamu sendiri. Bahkan untuk strategi
belajar itu bisa kamu jawab sendiri, sering-sering berkomunikasi intensif
dengan dirimu sendiri.” Bahkan beliau bilang di psikologi ada moment dimana kita berterimakasih kepada
jantung, berterimakasih kepada pankreas, intinya adalah mengajak berbicara atau
menghargai kerja keas mereka. Aku jadi ingat saat liqo diceritakan ada seorang
bapak yang akan dioperasi entah bagian mana di organ tubuhnya, lalu sebelum
operasi beliau mengajak orgna tersebut berbicara, kurang lebih seperti ini “Organ,
kita diciptakan oleh Allah, kita adalah kesatuan yang saling menguatkan,
baik-baik ya setelah operasi nanti, jika kamu baik-baik maka semuanya juga akan
baik-baik dan kita semakin bisa memaksimalkan ibadah kita kepada Allah, jadi
ayo sama-sama berjuang.” Dan setelah itu operasi berjalan dengan lancar tanpa
ada cacad sedikitpun. Lalu teringat
kembali setiap dimasa-masa berjuang meraih mimpi saat di bimbel di Jakarta,
setiap kali tidur aku selalu mengajak ngobrol semua yang ada ditubuhku,
sejujurnya sekaligus selalu minta maaf karena hak tubuhku untuk istirahat
sangat dikirangi, kadang tidur jam dua bangun jam empat, bahkan mengonsumsi
kopi yang berlebihan agar bisa menahan kantuk, lalu aku bilang untuk tubuhku
agar tetep kuat dan sehat, menjalani semuany dengan lancar karena saat itu jauh
dari orang tua, sakit pun gak akan ada yang ngurus, dan benar, tidak ada
penyakit yang datang, semua tubuhku, antibodiku sudah kuat dan tahan. Luar biasa,
mungkin ini sedikit freak tapi benar
adanya, seperti kita yang ingin selalu mendapat reward, organ tubuh kita pun berhak untuk diapresiasi, berhak untuk
disegarkan, bahkan berhak untuk kita sedekahi lalu dengan cara apa kita
bersedekah kepada semua organ, nadi, dan lain-lain dari ujung rambut sampai
ujung kaki adalah dengan shalat duha.
Semoga
bermanfaat.
(Fyi, ini teman-temanku di PPSMB universitas, mereka ada yang dari Teknik, Mipa, Geo, Sekolah Vokasi, Manajemen, Ekonomi, dan lain-lain. You make my day silly guys lol. )
No comments:
Post a Comment